Langsung ke konten utama

A Martial Odyssey BAB 3. Air Mata Es Surgawi



Berikut ini adalah BAB 3 dari novel A Martial Odyssey (Sang Pengembara Bela Diri)

BAB 3: Air Mata Es Surgawi

Yi Ping berkata kepada Shui Yixian, “Xian'Er, sekarang setelah kita hampir pulih dari luka-luka kita, kita harus meninggalkan pegunungan dan menuju ke selatan. Ada banyak ahli top seperti Huo Fu yang berkumpul di sini. Kamu berasal dari Istana Es Abadi dan jalan pulang tidak lagi aman bagimu. Jika para petarung itu tahu bahwa kamu berasal dari Istana Es Abadi, mereka tidak akan melepaskanmu.”

Shui Yixian berseru, "Apakah kamu benar-benar tidak tahu siapa aku?"

Yi Ping berkata, "Kamu berasal dari Istana Es Abadi dan merupakan murid dari Nyonya Zamrud."

Shui Yixian menghela nafas. Sepertinya dia benar-benar tidak tahu bahwa dia adalah pemimpin dari Istana Es Abadi. Tidak heran, kerana memang ssangat sedikit orang di dunia bela diri yang tahu nama aslinya.

Dia bertanya, "Tentunya kamu pernah mendengar tentang Peri Surgawi?"

Yi Ping tersenyum, “Dia adalah Nyonya Zamrud dari Istana Es Abadi. Itu adalah nama dia di dunia bela diri.”

Shui Yixian berkata, “Peri Surgawi adalah aku. Aku adalah Peri Surgawi!”

Yi Ping terkejut, “Itu tidak mungkin. Xian'Er, kamu pasti mempermainkanku, kan?"

Shui Yixian serius dan dia menatapnya dengan saksama.

Yi Ping memeluknya dan berkata, “Tidak masalah siapa kamu. Kamu adalah kamu. Itulah yang penting.”

Shui Yixian tersentuh saat dia mendengarnya, "Yi Ping..."

Yi Ping berkata, "Bahkan jika kita mati di Pegunungan Surgawi, aku akan tetap mengikutimu!"

Shui Yixian berkata dengan penuh kasih, “Istana Es Abadi terkenal dengan tiga keterampilannya, Jari Giok yang Dingin, Teknik Zamrud Ilahi dan Teknik Pedang Es yang Dingin. Keterampilan ini tidak cocok untukmu. Meskipun kekuatan internal mu adalah air mata surgawi sekteku, itu tidak cocok untuk pria. Namun aku bisa mengajarimu cara memanfaatkan keterampilan bela diri mu..."

Selama beberapa hari berikutnya, Shui Yixian membantu Yi Ping untuk menyempurnakan keterampilan bela dirinya. Yi Ping adalah pembelajar yang cepat.

Dia tidak pernah memiliki seorang guru dan sebagian besar keterampilan bela dirinya diambil dari jalanan dan dari hasil berkelahi dengan preman.

Shui Yixian menjelaskan inti dari kuda-kuda dan mengajarinya dengan melihat berbagai pukulan bela diri dalam perspektif yang berbeda. Meskipun hanya beberapa hari, itu seperti pencerahan yang tiba-tiba baginya!

Shui Yixian terkejut melihat seberapa cepat Yi Ping bisa belajar. Dia rajin dan bisa berlatih dengan giat saat dia bermeditasi Teknik Zamrud Ilahi.

Tiga hari kemudian, Shui Yixian benar-benar bisa menyalurkan energi vital di saluran meridiannya dan telah sepenuhnya mendapatkan kembali kekuatan bela dirinya.

Diakhir hari ketiga, Yi Ping melihat lingkaran pelangi di kepala Yixian. Dia heran dan bertanya, "Xian'Er, apakah kamu baik-baik saja?"

Shui Yixian tersenyum dan membuka matanya, "Ping'Er, jangan khawatir. Tidak hanya kekuatan internal ku yang kembali, bahkan bela diri ku juga. Aku juga telah menemukan tahap kesepuluh dari formula rumit teknik Air Mata Es Surgawi. Aku tidak pernah bermimpi bahwa kesempatan seperti itu bisa ada. Tahap krusial ini bisa menjadi kunci untuk membuka misteri dari Teknik Zamrud Ilahi. Seseorang yang telah meninggalkan ukiran di dinding itu pasti terkait erat dengan sekte kami. ”

Shui Yixian bangkit dan menghancurkan ukiran di dinding dengan kekuatan telapak tangannya. Dalam beberapa saat, ukiran di dinding itu sudah tidak bisa dikenali lagi!

Yi Ping asked, “Xian’Er, why did you do that for?”

Yi Ping bertanya, "Xian'Er, mengapa kamu melakukan itu?"

Shui Yixian berkata, “Teknik bela diri ini terlalu berbahaya untuk ditinggalkan terutama dengan begitu banyak petarung di sekitar sini. Jika jatuh ke tangan yang salah, maka itu akan menjadi bencana bagi dunia bela diri. ”

Yi Ping mengangguk setuju.

BAB 3 Selesai

[BAB Sebelumnya] [Daftar Isi] [BAB Selanjutnya]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Martial Odyssey BAB 7. Tangan Langit Ilahi

[BAB Sebelumnya] [Daftar Isi] [BAB Selanjutnya] Berikut ini adalah BAB 7 dari novel A Martial Odyssey (Sang Pengembara Bela Diri) BAB 7: Tangan Langit Ilahi Yi Ping terus berlari ke luar kota. Dia berjuang melarikan diri dengan sambil menahan sakit dari luka-lukanya. Dia tahu jika dia sedang dikejar tetapi pengejar itu sepertinya tidak terburu-buru untuk menangkapnya. Dia duduk untuk memulihkan diri dan menunggu pengejarnya muncul. Benar saja, seorang biksu muncul dari langit. Yi Ping bergumam dingin, "Akhirnya kau sampai." Jue Yuan tertawa, "Ya, aku datang. Sepertinya kamu telah menungguku." Yi Ping berkata, "Kita sekarang berada di tempat yang terpencil. Tempat ini adalah tempat yang sempurna bagimu untuk membunuhku." Jue Yuan tertawa, “Memang! Aku, Jue Yuan yang tanpa ampun, akan mengirimmu ke surga hari ini!” Yi Ping berkata dengan dingin, "Nama yang bagus! Dan kupikir seorang biksu adalah seseorang yang penuh akan belas kasih!" Jue Yuan be

A Martial Odyssey (Sang Pengembara Bela Diri)

Sumber Bahasa Inggris: A Martial Odyssey Sinopsis "Dikatakan bahwa ketika seorang tokoh bela diri mencapai tingkat tertinggi seni mereka, mereka dapat mencapai tingkatan surgawi, mengatasi batasan hidup dan mati. Dengan tingkatan itu, mereka harus mengatasi tujuh dewa langit, Genesis (元婴), Enlighten (开光), Emotion (心动), Transverse (出窍), Seventh Sense (分神), Crisis (渡劫) dan Ascend (大乘) untuk melampaui ke Surga." Ketika pencipta alam semesta, Dewa Agung Pangu menciptakan Tiga Alam yang dikenal sebelum akhir hidupnya; Alam itu adalah Alam Fana, Surgawi dan Abadi, dia juga telah meninggalkan Stellar Sanctuary 1 yang akan turun ke Alam Surgawi setiap beberapa ratus tahun. Mereka yang mampu mencapai tingkat tertinggi dari Stellar Sanctuary akan mendapatkan kekuatan Dewa Pangu dan menjadi penerusnya. Ini bukan hanya romansa yang terjadi dalam dunia bela diri tetapi juga kisah cinta kuno yang terjadi sejak lama ... Daftar Isi Bencana Ilahi BAB 1. Wanita Misterius Berbaju Kuning BAB 2.

A Martial Odyssey BAB 8. Penghianatan di Dunia Bela Diri

[BAB Sebelumnya] [Daftar Isi] [BAB Selanjutnya] Ketika Yi Ping kembali dengan dua botol anggur istimewa yang dia beli. Sambil memikul anggur itu, tak terasa hari sudah hampir malam. Yi Ping tidak melihat Nona Ji di manapun. Hatinya menjadi kelam, Apakah dia berbohong padanya? Bukan saja dia yang tidak ada di sini, tapi dia juga kehilangan pedang berharganya itu. Dikatakan bahwa ahli di dunia bela diri penuh dengan tipu muslihat dan tipu daya. Aturan pertama yan harus diingat adalah, jangan pernah mempercayai siapa pun. Beberapa petarung mungkin tidak bermaksud jahat tetapi tidak akan ragu untuk menipu orang lain. Dan sepertinya alasan Nona Ji membantunya hanya untuk bisa mengelabuinya agar memberikan pedangnya yang berharga itu atas kehendaknya sendiri. Setelah berteriak selama beberapa waktu, hatinya semakin kelam. Dia kecewa dan mengutuk, “Namanya….namanya mungkin bukan nama sebenarnya! Betapa bodohnya aku.” Dia menenangkan diri dan setelah beberapa saat, dia berkata pada dirinya s