Langsung ke konten utama

A Martial Odyssey BAB 1. Wanita Misterius Berbaju Kuning

[Daftar Isi] [BAB Selanjutnya]

Berikut ini adalah BAB 1 dari novel A Martial Odyssey (Sang Pengembara Bela Diri)

BAB 1: Wanita Misterius Berbaju Kuning

Sekte Istana Es Abadi adalah satu dari tiga sekte luar yang paling berpengaruh dalam kelompok bela diri.

Terletak di atas pegunungan berkabut, yaitu pegunungan surgawi di ujung utara dari faksi utara. Di puncak pegunungan ada sebuah danau besar, dan disitulah Istana Es Abadi dikatakan berada.

Istana Es Abadi merupakan tempat yang terlarang untuk pria, sehingga di istana itu hanya berisikan wanita.

Pemimpin dari Istana Es Abadi adalah peri surgawi. Bukan karena kecantikannya yang memikat Yi Ping untuk pergi ke sana, karena dikatakan bahwa Peri Surgawi sudah berusia sembilan puluh tahun.

Peri Surgawi sangat ditakuti oleh sekitar dan dunia bela diri. Sebab, dia terampil dalam bela diri; satu pukulan saja dapat mengakhiri lawannya!

Dikabarkan dia baru saja meninggal setelah memimpin Istana Es Abadi selama dua puluh tahun terakhir.

Ketika kabar tentang kematiannya tersebar, memicu perhatian dari para petarung bela diri. Imajinasi seni bela diri rahasianya yang menakjubkan tergambar seperti api dipikiran para petarung.

Oleh karena itu, petarung dari seluruh dunia bela diri telah datang menuju ke pegunungan surgawi terlarang, berharap bisa mendapatkan harta bela diri yang luar biasa dari Istana Es Abadi.

Yi Ping datang dengan alasan yang sama.

Ada alasan lain yang menariknya untuk datang ke pegunungan terpencil ini. Yaitu untuk menyaksikan pertarungan antar ahli bela diri, menurutnya hal ini lebih menarik daripada seni rahasia Peri Surgawi.

Dia masih muda dan seorang pendekar pengelana. Dia bukan dari klan besar, seperti ortodoks dan lainnya. Dia hanya seorang pemuda sibuk seperti petarung bela diri lainnya yang tertarik untuk mengambil kesempatan dan mencampuri urusan dalam dunia bela diri.

Bahkan jika dia terbunuh, setidaknya dia dapat menyaksikan satu peristiwa penting yang ada di dunia bela diri. Atau setidaknya dapat berteman dengan beberapa pahlawan. Akan lebih baik jika dia bisa mendapatkan pengakuan di dalam dunia bela diri.

Dengan pemikiran seperti itu, Yi Ping datang ke tanah yang dingin dan keras di utara!

Pada hari ketiga, sambil berjalan dan bersiul, dia mendengar suara pohon tumbang. Awalnya, dia menghiraukannya, sampai ketika suara pepohonan bergemuruh semakin keras.

Kemudian, ada seorang pria paruh baya yang terluka berlari dan tersandung. Ketika dia melihat Yi Ping, dia segera berteriak, "Pahlawan muda, tolong aku!"

Yi Ping menanggapi sambil menghunuskan pedangnya. Dia berpikir, "Apakah pria itu dikejar bandit?"

Yi Ping berteriak pada pria itu agar berlari mendekatinya, "Berlindung ke belakangku!"

Pahlawan bodoh biasanya mati muda. Yi Ping bahkan tidak memikirkan berapa banyak bandit yang mengejarnya. Untungnya hanya ada satu dan itu adalah seorang wanita dengan baju dan cadar kuning.

Ketika dia muncul bahkan tidak memiliki senjata di tangannya. Lalu mengapa pria ini lari darinya? Dari ekspresi pria itu, sepertinya takut pada wanita itu.

Bahkan Yi Ping tidak dapat melihat wajah wanita itu dengan jelas karena cadar yang dikenakannya. Dia tahu bahwad dia pasti wanita yang cantik. Kulitnya cerah dan tampak sempurna. Dia memiliki alis tipis yang halus dan matanya yang bersinar dan memesona.

Wanita berbaju kuning itu berjalan lurus dengan anggun. Meskipun dia tampak berjalan perlahan, tetapi langkahnya sangat menakjubkan. Yi Ping belum pernah melihat seseorang yang bisa berjalan cepat sambil seperti sedang berjalan-jalan seperti dia!.

But when a tree blocked her, she gently kicked the tree and the tree flew off in another direction as she continued to walk towards them!

Tapi ketika pohon menghalanginya, dia dengan perlahan menendang pohon itu ke arah lain dan dia terus berjalan ke arah mereka!

Yi Ping tercengang dan dia memandang dengan tatapan tidak percaya!

Seorang praktisi batin mungkin membutuhkan enam puluh tahun latihan untuk bisa melakukan apa yang dia lakukan, tentu dengan banyak usaha. Tetapi wanita itu melakukannya dengan mudah.

Yi Ping menatap matanya. Dia memiliki mata yang indah dan tajam. Setelah itu dia melihat juga ke belakang wanita itu.

Jantung Yi Ping berdebar dengan kencang.

Yi Ping menguatkan suaranya sambil berkata, "Nona, mengapa kamu mengejarnya?"

Wanita berbaju kuning itu menjawab, "Apakah kamu tahu siapa dia?" Tidak diragukan lagi suara itu terdengar muda.

Yi Ping terguncang oleh jawabannya, "Aku tidak tahu siapa dia. Tetapi dia sedang dalam kesulitan dan membutuhkan bantuan, jika tidak dibantu, apakah saya masih dapat dianggap sebagai seorang pria?"

Wanita bercadar dan berbaju kuning itu berkata dingin, "Dia adalah Raja Bandit Yao Duo, pembunuh kejam yang tega membunuh orang-orang yang tidak berdosa! Dan kamu masih mau melindunginya?"

Raja Bandit Yao Duo adalah orang paling bruta dalam dunia bela diri beberapa tahun terakhir. Pencapaian bela dirinya juga tinggi. Bahkan Raja Elang yang terkenal Yin Tianzheng bukan lawannya! Dia tenar karena kejahatannya! Banyak korban dan perbuatan jahatnnya yang harus dipertanggungjawabkan!

Bahkan tujuh klan ortodoks utama tidak berani menyinggungnya setelah melakukan beberapa upaya untung menyingkirkannya. Dan terlebih lagi, kelompok Yao Dao ini juga banyak.

Yi Ping terkejut dan dia menoleh ke laki-laki asing itu untuk bertanya, "Apakah kamu benar-benar Yao Duo?"

Orang asing itu tertawa terbahak-bahak dan menjawab, "Benar! Pahlawan sejati tidak akan pernah mengubah namanya..."

"Bagus dan kamu sekarang bisa menjadi pahlawan yang sudah mati!" Tiba-tiba, wanita bercadar kuning itu menendang wajah Yao Duo hingga menghanurkan tengkoraknya. Itu terjadi begitu cepat sehingga Yi Ping tidaka dapat menghentikannya sama sekali.

Kemudian wanita itu berbalik dan berkata, "Jika kamu ingin tetap hidup, jangan ikut campur dalam urusan orang lain, apalagi jika tidak mengenalnya"

Ada ekspresi aneh di matanya, tetapi pada saat itu Yi Ping tidak menyadarinya. Wanita itu berkata, "Jika kamu berpikir untuk pergi ke Gunung Surgawi, kamu hanya mencari kematian di sana. Bahkan jika keterampilanmu di atas Raja Bandit Yao Duo, nasib kejam akan menantimu. Kembalilah jika kamu masih menghargai hidupmu!" Setelah itu, dia mulai berjalan pergi.

Yi Ping mengusap hidungnya dan melihat wanita itu perlahan menghilang. Seolah-olah dia tidak pernah muncul.

Dia mulai menggali lubang untuk makam sambil berkata, "Bahkan jika kamu adalah orang yang kejam, bagaimana aku bisa tega membiarkan tubuhmu menjadi makanan binatang buas dan burung? Ketika kamu mati, tetap harus dikubur di dalam tanah."

Sayangnya, Yi Ping telah memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan ke Pegunungan Surgawi meskipun dia telah diberikan nasihat sebelumnya. Dia masih muda dan tidak punya apa-apa selain keberanian di dalam hatinya.

Tidak terlalu lama ketika dia mencapai kaki Pegunungan Surgawi, dia mulai melihat mayat dan lencana berserakan di sepanjang jalan. Sepertinya ada pertempuran belum lama ini dan dia mempercepat langkahnya.

Tiba-tiba, dia mendengar suara-suara mengancam di sudut pegunungan. Karena penasaran, dia melesat ke arah itu.

"Sepertinya wanita cantik ini dalam kesulitan dan tidak ada seorangpun di sini untuk menyelamatkannya"

"Siapa yang menyangka kita bisa menemukan wanita cantik di sini?"

"Kita tidak berhasil mencapai Pegunungan Surgawi tepat waktu, tapi kami mendapatkan hadia di sini. Hahahaha..."

Seorang gadis yang luar biasa cantik mengenakan gaun putih di tepi tebing. Dia terlihat ketakutan sambil mengigit giginya karena marah dan takut. Keanggunannya sangat memikat.

Yi Ping tercengang melihat kecantikannya bagai peri yang baru turun ke bumi.

Di depannya ada tiga orang pria, sambil memegang tombak dan pedang. Kelihatannya, mereka berfikir  memutuskan melahap gadis itu.

Yi Ping melangkah masuk dengan marah dan berteriak, "Apa yang sedang dilakukan oleh tiga orang tercela di sini?" Dia mengacungkan pedang panjangnya sambil menunjuk ke arah mereka

Tiga orang pria itu terkejut. Mereka bergegas berbalik dan melihat seorang pria muda. Mereka saling menatap satu sama lain sebelum berseru keras.

Seorang pria berjanggut panjang menatapnya dan berkata dengan keras, "Jadi, apa yang akan kamu lakukan? Membunuh kami? Apakah kamu tahu kami adalah Tiga Penjahat dari Barat?"

Terlihat secercah harapan di mata gadis cantik itu ketika melihat Yi Ping muncul, tetapi harapan itu segera hancur saat mendengar mereka menyebutkan Tiga Penjahat dari Barat.

Yi Ping terkejut. Tiga Penjahat dari Barat terkenal di dunia bela diri karena kejahatan dan kebrutalan mereka! Tidak hanya itu, mereka juga telah banyak membunuh para ahli bela diri yang tak terhitung jumlahnya ketika mereka mengamuk dua puluh tahun yang lalu! Itulah mengapa mereka sangat ditakuti.

Pria berkumis tertawa, "Atau apakah kamu berpikir untuk ikut bersenang-senang setelah kita selesai?"

Ini memicu kemarahan Yi Ping. Meskipun dia harus mati, dia tidak bisa meninggalkan rasa keadilan di hatinya. Yi Ping menatap mereka dengan tajam dan menyeringai, "Jika kamu enyah sekarang, akan ku maafkan."

Pria ketiga dengan janggut yang pendek sambil memegang tombak di lengannya tiba-tiba menyeringai, "Keterlaluan! Aku akan membunuhmu hari ini dan memotong tubuhmu menjadi beberapa bagian!"

Yi Ping terkejut dengan kecepatan dan keganasan serangan tombaknya. Dia nyaris tidak berhasil menangkis serangan itu. Tapi sebelum dia bisa menstabilkan pijakannya, dia menerima tendangan di dadanya dan terjatuh ke tanah.

Pria ketiga itu tertawa, "Aku pikir dia adalah pahlawan yang berani. Tapi dia ternyata seorang amatir. Pedang di tanganmu seperti sepotong logam yang tidak berguna!"

Yi Ping batuk darah dan menyeka mulutnya, "Ini belum berakhir!" Tiba-tiba, dia mengangkan pedangnya dan menggorok leher pria berjanggut pendek itu yang masih tertawa!

Ketika pria berjanggut pendek itu ambruk ke tanah, dia masih menatap tak percaya. Pedang yang sangat cepat!

Yi Ping berhasil karena dua alasan. Lawannya telah meremahkannya sehingga kewaspadaanya turun.

Dua orang lainnya adalah petarung berpengalaman dan setelah melihat salah satu dari mereka telah mati, mereka tidak berani gegabah lagi dan segera menyerang Yi Ping dengan pedang mereka! Semua serangan itu mematikan.

Mereka segera menyerang Yi Ping dari segala arah! Ada pepatah, dua tangan sulit untuk mengalahkan empat tangan. Tidak lama kemudian Yi Ping tertusuk di dadanya dan ditebas di punggungnya!

Tidak lama kemudian dia rubuh ke tanah, nyaris tidak sampai sepuluh serangan dari mereka untuk dapat merubuhkannya.

Sekarang pria berkumis yang lebih licik dan ganas dari keduanya menusuk jantung Yi Ping lagi.

Pria berjanggut panjang itu berseru sambil marah, "Untuk apa kamu melakukannya? Dia sudah mati!"

Pria berkumis itu tertawa jahat, "Aku ingin memastikan tidak ada yang menganggu kita nanti."

Pria dengan janggut panjang berhenti dan tertawa jahat, "Benar, benar..." Tapi sebelum dia bisa selesai tertawa, dia mencengkram belati di tenggorokannya agar bisa bernafas! Ketika dia jatuh, matanya masih menatap pria berkumis itu!

Pria berkumis itu berbalik dan menatap jahat pada gadis muda yang sangat cantik itu, "Kecantikan yang luar biasa. Kamu hanya milikku dan tidak ada seorangpun yang bisa berbagi kesenangan denganku."

Gadis muda itu mengerutkan bibirnya dan air matanya mengalir. Tiba-tiba, mata yang memikat itu menatap dengan bingung.

Ketika pria berkumis melihat ekspresinya, dia dengan cepat berbalik dengan ketakutan.

Pria yang baru saja dia bunuh berdiri di depannya! Sebelum dia bisa bereaksi, dia merasakan pedang panjang metalik yang dingin menembus perutnya! Ketika dia mati, dia masih tidak percaya!"

Gadis cantik itu hampir pingsan karena ketakutan, kemudian bertanya "Apakah kamu hantu?"

BAB 1 Selesai

[Daftar Isi] [BAB Selanjutnya]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Martial Odyssey BAB 5. Peri Pedang Giok Yang Menawan

[BAB Sebelumnya]   [Daftar Isi]   [BAB Selanjutnya] Berikut ini adalah BAB 5 dari novel A Martial Odyssey (Sang Pengembara Bela Diri) BAB 5: Peri Pedang Giok Yang Menawan Ketika Yi Ping sadar kembali, dia mendapati dirinya berada di tempat tidur berbulu yang besar. Tempat tidurnya harum dan nyaman. Dia tidak percaya tempat tidur yang begitu nyaman benar-benar ada. Dia merasa sangat santai di tempat tidur sehingga dia tidak ingin bangun. "Master, kamu sudah bangun?" Suara manis terdengar. Yi Ping tiba-tiba terkejut. Dia tiba-tiba teringat peristiwa yang terjadi di Gunung Surgawi. Dia memanggil dengan panik, "Xian'Er, di mana kamu?" Dia melihat sekelilingnya dan melihat dua gadis cantik berdiri di depan tempat tidur dan tersenyum padanya. Dia mengedipkan matanya. Dia telah mengenali suara Shui Yujian tetapi ada dua 'Yujian' sekarang. Yi Ping berkata, "Yujian?" Gadis cantik yang baru saja berbicara itu tertawa pelan, "Tidak, itu saudara perem...

A Martial Odyssey BAB 9. Ji Lingfeng

[BAB Sebelumnya] [Daftar Isi] [BAB Selanjutnya] Ji Lingfeng merapikan lengan baju putihnya yang panjang bahkan dia mengenakan cadar. Kemudian dia memakai topi jerami yang dia bawa di punggungnya. Yi Ping bertanya, “Untuk apa kamu menggunakan itu? Penyamaran seperti itu tidak berguna. Aku pasti bisa mengenalimu bahkan jika kamu berubah menjadi abu. ” Yi Ping mengatakan itu karena sebelumnya dia memiliki masalah dengan wanita berbaju kuning dan siapa pun yang bercadar akan membuatnya kesal. Ji Lingfeng tidak menghiraukannya. Bahkan, alis tipisnya menunjukkan ekspresi yang nakal. Sambil tertawa kecil, “Kamu akan segera tahu. Benarkah jika aku berubah menjadi abu, kamu masih bisa mengenaliku? Aku tidak tahu kamu begitu perhatian padaku. Jika kamu adalah setumpuk abu, aku pasti tidak akan bisa mengenalimu. Yi Ping tidak ingin berdebat dengannya. Dia berkata dengan tergesa-gesa, “Ayo kita berangkat sekarang. Hari semakin gelap. Kamu tidak usah menyesuaikan pakaianmu bahkan membersihkan dir...

A Martial Odyssey BAB 6. Gongsun Jing

[BAB Sebelumnya]   [Daftar Isi]   [BAB Selanjutnya] Berikut ini adalah BAB 5 dari novel A Martial Odyssey (Sang Pengembara Bela Diri) BAB 6: Gongsun Jing Yi Ping tidak tahu sudah berapa lama dia pergi sejak dia meninggalkan Istana Es Abadi. Entah itu sudah berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan? Dia benar-benar tidak bisa mengingatnya. Itu karena yang bisa dia ingat hanya pada malam ketika akan meninggalkan Istana Es Abadi, dia sangat mabuk saat itu. Ketika dia bangun, dia berada di tempat tidur dengan telanjang, begitupula Shui Yujian dan Shui Meijian yang tepat berada di sampingnya. Itu sebabnya dia meninggalkan Istana Es Abadi dengan tergesa-gesa, kemudian kebingungan untuk waktu yang lama. Apa yang sebenarnya dia lakukan? Dia tidak percaya dengan apa yang telah terjadi dan yang telah dia lakukan. "Yixian, Yujian, Meijian... maafkan aku..." Dia mengutuk dirinya sendiri karena telah menyakiti Shui Yujian dan Shui Meijian serta menghilangkan rasa kepercaya...