Langsung ke konten utama

Postingan

A Martial Odyssey BAB 9. Ji Lingfeng

[BAB Sebelumnya] [Daftar Isi] [BAB Selanjutnya] Ji Lingfeng merapikan lengan baju putihnya yang panjang bahkan dia mengenakan cadar. Kemudian dia memakai topi jerami yang dia bawa di punggungnya. Yi Ping bertanya, “Untuk apa kamu menggunakan itu? Penyamaran seperti itu tidak berguna. Aku pasti bisa mengenalimu bahkan jika kamu berubah menjadi abu. ” Yi Ping mengatakan itu karena sebelumnya dia memiliki masalah dengan wanita berbaju kuning dan siapa pun yang bercadar akan membuatnya kesal. Ji Lingfeng tidak menghiraukannya. Bahkan, alis tipisnya menunjukkan ekspresi yang nakal. Sambil tertawa kecil, “Kamu akan segera tahu. Benarkah jika aku berubah menjadi abu, kamu masih bisa mengenaliku? Aku tidak tahu kamu begitu perhatian padaku. Jika kamu adalah setumpuk abu, aku pasti tidak akan bisa mengenalimu. Yi Ping tidak ingin berdebat dengannya. Dia berkata dengan tergesa-gesa, “Ayo kita berangkat sekarang. Hari semakin gelap. Kamu tidak usah menyesuaikan pakaianmu bahkan membersihkan dir
Postingan terbaru

A Martial Odyssey BAB 8. Penghianatan di Dunia Bela Diri

[BAB Sebelumnya] [Daftar Isi] [BAB Selanjutnya] Ketika Yi Ping kembali dengan dua botol anggur istimewa yang dia beli. Sambil memikul anggur itu, tak terasa hari sudah hampir malam. Yi Ping tidak melihat Nona Ji di manapun. Hatinya menjadi kelam, Apakah dia berbohong padanya? Bukan saja dia yang tidak ada di sini, tapi dia juga kehilangan pedang berharganya itu. Dikatakan bahwa ahli di dunia bela diri penuh dengan tipu muslihat dan tipu daya. Aturan pertama yan harus diingat adalah, jangan pernah mempercayai siapa pun. Beberapa petarung mungkin tidak bermaksud jahat tetapi tidak akan ragu untuk menipu orang lain. Dan sepertinya alasan Nona Ji membantunya hanya untuk bisa mengelabuinya agar memberikan pedangnya yang berharga itu atas kehendaknya sendiri. Setelah berteriak selama beberapa waktu, hatinya semakin kelam. Dia kecewa dan mengutuk, “Namanya….namanya mungkin bukan nama sebenarnya! Betapa bodohnya aku.” Dia menenangkan diri dan setelah beberapa saat, dia berkata pada dirinya s

A Martial Odyssey BAB 7. Tangan Langit Ilahi

[BAB Sebelumnya] [Daftar Isi] [BAB Selanjutnya] Berikut ini adalah BAB 7 dari novel A Martial Odyssey (Sang Pengembara Bela Diri) BAB 7: Tangan Langit Ilahi Yi Ping terus berlari ke luar kota. Dia berjuang melarikan diri dengan sambil menahan sakit dari luka-lukanya. Dia tahu jika dia sedang dikejar tetapi pengejar itu sepertinya tidak terburu-buru untuk menangkapnya. Dia duduk untuk memulihkan diri dan menunggu pengejarnya muncul. Benar saja, seorang biksu muncul dari langit. Yi Ping bergumam dingin, "Akhirnya kau sampai." Jue Yuan tertawa, "Ya, aku datang. Sepertinya kamu telah menungguku." Yi Ping berkata, "Kita sekarang berada di tempat yang terpencil. Tempat ini adalah tempat yang sempurna bagimu untuk membunuhku." Jue Yuan tertawa, “Memang! Aku, Jue Yuan yang tanpa ampun, akan mengirimmu ke surga hari ini!” Yi Ping berkata dengan dingin, "Nama yang bagus! Dan kupikir seorang biksu adalah seseorang yang penuh akan belas kasih!" Jue Yuan be

A Martial Odyssey BAB 6. Gongsun Jing

[BAB Sebelumnya]   [Daftar Isi]   [BAB Selanjutnya] Berikut ini adalah BAB 5 dari novel A Martial Odyssey (Sang Pengembara Bela Diri) BAB 6: Gongsun Jing Yi Ping tidak tahu sudah berapa lama dia pergi sejak dia meninggalkan Istana Es Abadi. Entah itu sudah berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan? Dia benar-benar tidak bisa mengingatnya. Itu karena yang bisa dia ingat hanya pada malam ketika akan meninggalkan Istana Es Abadi, dia sangat mabuk saat itu. Ketika dia bangun, dia berada di tempat tidur dengan telanjang, begitupula Shui Yujian dan Shui Meijian yang tepat berada di sampingnya. Itu sebabnya dia meninggalkan Istana Es Abadi dengan tergesa-gesa, kemudian kebingungan untuk waktu yang lama. Apa yang sebenarnya dia lakukan? Dia tidak percaya dengan apa yang telah terjadi dan yang telah dia lakukan. "Yixian, Yujian, Meijian... maafkan aku..." Dia mengutuk dirinya sendiri karena telah menyakiti Shui Yujian dan Shui Meijian serta menghilangkan rasa kepercaya

A Martial Odyssey BAB 5. Peri Pedang Giok Yang Menawan

[BAB Sebelumnya]   [Daftar Isi]   [BAB Selanjutnya] Berikut ini adalah BAB 5 dari novel A Martial Odyssey (Sang Pengembara Bela Diri) BAB 5: Peri Pedang Giok Yang Menawan Ketika Yi Ping sadar kembali, dia mendapati dirinya berada di tempat tidur berbulu yang besar. Tempat tidurnya harum dan nyaman. Dia tidak percaya tempat tidur yang begitu nyaman benar-benar ada. Dia merasa sangat santai di tempat tidur sehingga dia tidak ingin bangun. "Master, kamu sudah bangun?" Suara manis terdengar. Yi Ping tiba-tiba terkejut. Dia tiba-tiba teringat peristiwa yang terjadi di Gunung Surgawi. Dia memanggil dengan panik, "Xian'Er, di mana kamu?" Dia melihat sekelilingnya dan melihat dua gadis cantik berdiri di depan tempat tidur dan tersenyum padanya. Dia mengedipkan matanya. Dia telah mengenali suara Shui Yujian tetapi ada dua 'Yujian' sekarang. Yi Ping berkata, "Yujian?" Gadis cantik yang baru saja berbicara itu tertawa pelan, "Tidak, itu saudara perem

A Martial Odyssey BAB 4. Pertarungan di Pegunungan Surgawi

Source: Wattpad [BAB Sebelumnya]   [Daftar Isi]   [BAB Selanjutnya] Berikut ini adalah BAB 4 dari novel A Martial Odyssey (Sang Pengembara Bela Diri) BAB 4: Pertarungan di Pegunungan Surgawi Di puncak Pegunungan Surgawi yang tinggi, lebih dari lima puluh petarung dari berbagai sekte dan klan telah berkumpul. Ada berbagai macam bendera sekte dan emblem. Setelah banyak kesulitan, mereka berkumpul bersama dan sepertinya ada aliansi yang tidak nyaman jika itu ada. Tujuan mereka sama, yaitu Istana Es Abadi. Sayangnya, untuk mencapai tempat itu sudah banyak pertempuran berdarah terjadi. Hanya yang terkuat yang bisa selamat. Dan para petarung ini tahu sehingga mereka tetap waspada satu sama lain. Seorang wanita bercadar dengan baju kuning berdiri angkuh sendirian. Dari matanya terlihat kepercaya diriannya dan sosoknya itu begitu memikat, semua orang menebak bahwa pasti dia sangat kecantik. Tidak ada yang tahu siapa dia sebenarnya dan beberapa peetarung telah mencoba untuk berhubungan denganny